Peran Guru Dalam Mencerdaskan Bangsa
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..
BAB. I PENDAHULUAN…………………………………………………………………
A. Proses Pendidikan………………………………………………………………
B. Batasan-batasan Tentang Pendidikan…………………………………………..
C. Tri Pusat Pendidikan……………………………………………………………
1. Keluarga…………………………………………………………………….
2. Sekolah……………………………………………………………………...
3. Masyarakat………………………………………………………………….
D. Bentuk-bentuk Pendidikan……………………………………………………...
BAB. II PERANAN GURU DALAM MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA…..
A. Peranan Guru Dalam Mengajar…………………………………………….......
B. Tujuan Pendidikan……………………………………………………………...
C. Pembinaan Situasi Pendidikan………………………………………………….
BAB. III PENUTUP……………………………………………………………………...
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran-saran……………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BIODATA PENULIS………………………………………………………………………
BAB.I PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha setiap bangsa yang dilakukan sepanjang masa. Melalui pendidika ibi diusahakan oleh setiap bangsa agar tercapainya cita-cita yang didambakan oelh generasi yang satu generasi berikutnya. Merealisasi cita-cita yang dirumuskan dalam pandangan hidup yang dianut oleh bangsa itu. Dalam hal ini pendidikan merupakan suatu alat bagi terlaksananya tujuan. Hidup yang ada pada masing-masing bangsa dapat ditinjau dari pada falsafah negaranya.
Pendidikan selain merupakan alat bagi tercapainya suatu tujuan hidup bangsa, juga merupakan suatu cara untuk mengubah keadaan bangsa itu sendiri. Untuk mengangkat taraf kehidupannya, menyehatkan pandangan hidup warganya, pendidikan mengambil peranan yang sangat penting.
Untuk memahami pendidikan secara mendalam, banyaklah hal yang perlu dipelajari terlebih dahulu. Beberapa buah pengenalan mengenai bidang-bidang pendidikan yang menyangkut faktor-faktor pendidikan yang menganut falsafah bangsa yang bersangkutan. Pendidikan merupakan suatu alat didalam merealisir suatu cita-cita bangsa disamping juga merupakan suatu cara untuk mempertinggi mutu cita-cita bangsa itu sendiri.
A. Proses Pendidikan Individu
Proses pendidikan individu dapat berfungsi dua macam, yaitu dapat dilihat daris segi :
1. Sebagai suatu cara yang melanjutkan warisan kebudayaan ataupun warisan sosial yang kemudian berarti bahwa pendidikan hanyalah suatu cara rekapitulasi masa lampau.
2. sebagai usaha mengembangkan anak didik / individu, berarti menyisihkan arti lingkungan sosial. Seolah-olah tidak ada sedikitpun jasa masa lampau terhadap perkembangan anak didik sekarang ini, maka pengembangan seseorang terlepas dari keadaan lingkungan akan membawa bencana pula.
B. Beberapa Batasan Tentang Pendidikan
Berbagai persoalan yang berhubungan dengan pendidikan menjadi bahan peninjauan terhadap apa arti pendidikan dan bagaimana pembatasannya. Terdapat beberapa pendapat yang mengemukakan bahwa pendidikan itu merupakan suatu :
1. Usaha mewariskan kebudayaan dari suatu generasi ke generasi berikutnya, sehingga pendidikan merupakan suatu cara kelangsungan suatu kebudayaan bagi golongan pendukung kebudayaan tersebut.
2. Usaha mengembangkan individu, yaitu menempatkan pendidikan sebagai suatu cara pembentukan dan cara membantu individu baik dari segi biologinya maupun dari segi rohaninya.
3. Usaha dari pihak dewasa yang ditunjukkan kepada yang belum dewasa untuk membantu medewasakan mereka yang belum dewasa sehingga interaksi yang terjadi diluar hubungan dewasa tidaklah termasuk mendidik.
4. Usaha yang hanya ditujukan kepada mereka yang berbakat saja, sedangkan yang tidak berbakat tidak berhak memperoleh pendidikan ( seleksi ).
Menurut Julian Huxley, manusia sebagai makhluk hidup yang mempunyai kekuatan yang besar untuk menguasai serta hidup di dalam lingkungannya. Juga sifat-sifat penurut terdapat pada manusia terdapat tanda kehidupan ;
- Ada dorongan dari kemauan untuk hidup nampak dalam arah / tujuannya.
- Ada kesatuan yang menyeluruh di dalam organisme
- Ada kemampuan berkembang dan berubah
C. Tri Pusat Pendidikan
1. Keluarga
a. Keluarga sebagai lembaga pendidikan yang utama;
b. Sikap keluarga berhubungan dengan adanya perubahan-perubahan di dalam masyarakat ( Sosial Shange );
c. Keluarga sebagai persekutuan hidup ( Gemeinschaft ) dan masyarakat ( Gesellschaft ), dan mereka punya ciri-ciri utama sendiri;
d. Peranan keluarga dalam pembentukan kepribadian anak.
2. Sekolah
a. Peranan sekolah sebagai lembaga pendidikan;
b. Guru sebagai penanggung jawab di sekolah;
c. Pandangan hidup guru.
3. Masyarakat ( Lingkungan Sekitar )
Masyarakat dapat berpengaruh terhadap perkembangan anak, baik pengaruh yang menguntungkan ( positif ) maupun pengruh yang merugikan ( negatif ) perkembangan anak.
D. Bentuk-bentuk Pendidikan
1. Pendidikan Formil
Yaitu pendidikan yang diberikan dalam suatu lembaga yang teratur yang dimaksud untuk melanjutkan kelangsungan suatu kebudayaan / warisan sosial.
2. Pendidikan Non-formil
Yaitu pendidikan yang dilaksanakan kalau masyarakat yang sangat mendesak.
BAB.II
PERANAN GURU DALAM MENCERDASKAN
KEHIDUPAN BANGSA
Bagi pendidik untuk dapat mengikuti tingkat-tingkat perkembangan siswa, anak didik perlu mengetahui pengertian-pengertian kejiwaan serta kesanggupan-kesanggupannya. Hal ini akan memudahkan baginya untuk memasukkan bahan-bahan pendidikan sesuai dengan tingkat kesanggupan anak didik pada tiap tingkat perkembangannya.
Pendidikan harus berhati-hati menggunakan alat pendidikan sering terjadi bahwa seorang anak berbuat seperti apa yang dilihatnya dari perbuatan pendidiknya tetapi mendapat teguran atau larangan. Hal ini mungkin disebabkan oleh :
a. Pendidik sama sekali tidak bermaksud perbuatan itu akan dijadikan suatu contoh.
b. Tindakan yang ditiru oleh anak itu memang sama sekali tidak diharapkan oleh pendidik supaya dicontoh.
c. Suatu perbuatan yang dilakukan oleh pendidik memang dengan maksud supaya ditiru oleh anak-anaknya. Tetapi anak tersebut tidak menirunya menurut faham sendiri.
A. Peranan Guru Dalam Mengajar
1. Bertujuan untuk mengumpulkan pendapat dari setiap siswa, dan harus merangsang agar setiap siswa harus mengeluarkan pendapatnya.
2. Sebagai Dinding Penangkis
Menerima pertanyaan-pertanyaan dari peserta dan dipantulkan kembali pada kelompok
3. Sebagai Penunjuk Jalan
Memberi pengarahan / petunjuk-petunjuk umum mengenai kemajuan diskusi.
B. Tujuan Pendidikan
Tujuan dari pendidikan adalah untuk membetuk pribadi anak agar matang, dewasa, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang lain.
Secara umum tujuan pendidikan dapat membantu perkembangan anak untuk mencapai tingkat kedewasan dalam arti dapat mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan ketrampilan semaksimal mungkin agar menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.
C. Pembinaan Situasi Pendidikan
1. Aspek-aspek yang dapt mengandung terbinanya situasi pendidikan dalam suatu pergaulan, yaitu :
a. Percaya mempercayai.
b. Rasa aman
c. Kesedihan dan kerelaan
d. Memberi dan menerima
e. Rasa kasih sayang
2. Tugas utama dalam pembinaan situasi pendidikan, yaitu :
a. Menyediakan situasi yang dapat mengembangkan daya-daya yang tesedia pada setiap individu.
b. Menguasai dan memberikan bantuan kepada individu muda di dalam perkembangannya.
c. Mengawasi dan memberikan bantuan dan sikap yang penuh kasih sayang, yang memancarkan adanya kepercayaan terhadap anak didik, sehingga anak itu merasa dirinya aman di dalam situasi pendidikan itu.
d. Peranan daya meniru hendaknya diperkembangkan di dalam situasi pendidikan yang dibina itu, karena anak yang mengalami perkembangan kearah kedewasaannya memerlukan objek identifikasi.
BAB.III PENUTUP
Untuk mengakhiri karya tulis ini, akan dikemukakan beberapa kesimpulan sesuai dengan pembahasan yang dibahas dan saran-saran yang dianggap perlu, yaitu sebagai berikut :
A. Kesimpulan
1. Pendidikan merupakan alat bagi tercapainya suatu tujuan bangsa serta cara untuk mengubah keadaan bangsa itu sendiri.
2. Peranan gurru dalam proses belajar mengajar yaitu sebagai pengatur bejalannya diskusi, sebagai dinding penangkis dan penunjuk jalan.
3. Pembinaan profesi guru merupakan salah satu aktor yang sangat menentukan dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan.
B. Saran-saran
Adapun yang menjadi saran-saran dalam karya tulis ini yaitu sebagai berikut :
1. Hendaknya guru belajar secara terus menerus baik dengan memperlajari ilmu yang relevan serta dengan mengadakan percobaan-percobaan dalam proses belajar mengajar.
2. Hendaknya setiap guru mempunyai keinginan untuk meningkatkan prestasi mengajar mereka sebagai tanggung jawab profesionalnya.
3. Hendaknya ahli penelitian untuk meneliti sejauh mana pengaruh guru setelah ditatar terhadap prestasi mengajar mereka dalam meningkatkan prestasi siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Norman M.Goble, Perubahan Peranan Guru ( PT. Gunung Agung, Jakarta, 1983 ).
Ahmad, Abd. Hamid, Dasar-dasar Pendidikan ( Universitas Syiah Kuala, Darussalam Banda Aceh, 1980 ).
Prof. Dr. Sudarwan Danim, Inovasi Pendidikan ; Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidikan ( Cet.1, CV. Pustaka Setia, Bandung, Mei 2002 ).
Gaffar, M.F, Visi suatu inovasi dalam proses manajemen Strategik Perguruan Tinggi, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar ( IKIP Bandung, Bandung, 1994 ).
0 komentar:
Post a Comment